Alur audit penjualan dan piutang




Alur audit penjualan dan piutang dapat dijelaskan sederhana seperti bagan diatas. Terdapat beberapa prosedur untuk melakukan audit pada pihak perusahaan yang akan melakukan kerjasama. Langkah-langkah yang dilakukan adalah:

1.   Pemahaman pengendalian internal

Prosedur untuk memperoleh pemahaman adalah prosedur yang digunakan auditor untuk mengumpulkan bukti tentang perancangan dan pengimplementasian pengendalian khusus (Arens et al. 2008 : 412).


Pengendalian internal adalah proses yang dirancang untuk memberikan kepastian yang layak mengenai pencapaian tujuan manajemen dalam kategori reliabilitas pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, serta ketaatan pada ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku (Arens et al. 2008 : 412).


2.   Penilaian resiko pengendalian

Ukuran ekspektasi auditor bahwa pengendalian internal tidak akan mencegah terjadinya salah saji yang material maupun mendeteksi dan mengoreksinya jika sudah terjadi; sementara risiko pengendalian dinilai untuk setiap tujuan yang berhubungan dengan transaksi dalam suatu siklus atau kelas transaksi (Arens et al. 2008 : 410).


3.      Merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.


Pada proses ini pihak KAP dapat membuat program audit atau rencana kerja audit yang berisi juga prosedur audit. Daftar prosedur audit untuk suatu area audit atau keseluruhan audit. Program audit selalu meliputi prosedur audit dan dapat juga mencakup ukuran sampel, item yang dipilih, dan penetapan waktu pengujian. (Arens et al. 2008 : 253).


4.   Analisa Laporan keuangan

Analisa Laporan keuangan merupakan lembar kertas kerja yang digunakan untuk menjabarkan laporan keuangan per bulan, sehingga secara komparatif menggambarkan penjualan dan biaya dalam bulan apa yang terbesar yang dinyatakan dalam presentase dan selanjutnya yang akan diambil untuk dijadikan sampel.



5.   Pembuatan Kertas Kerja pemeriksaan


Kerja pemeriksaan (KKP) merupakan lembar kerja auditor sebagai bukti bahwa telah melakukan pemeriksaan terinci yaitu baik pemeriksaan tingkat transaksi, saldo maupun akun. Kertas Kerja Pemeriksaan ini dibuat dan disesuaikan dengan kompleksitas akun yang dimiliki oleh klien yang disajikan dalam Laporan Keuangan.


6.   Selisih

Selisih merupakan hasil temuan audit yang akan dikonfirmasi kepada pihak manajemen. Selisih terbagi menjadi dua yaitu selisih material dan tidak material. Selisih material ini yang perlu untuk diklarifikasi kepada manajemen untuk dimintakan penjelasan, sedangkan untuk selisih tidak material akan diabaikan oleh auditor.


7.   Konfirmasi manajemen

Konfirmasi manajemen merupakan proses dimana auditor mencari penjelasan atas selisih dan temuan auditnya kepada pihak manajemen. Jika manajemen mampu untuk menjelaskan dengan sebenar-benarnya tentang hasil temuan audit dan pertimbangan profesional auditor dapat menerima penjelaska tersebut maka selisih dapat diterima, akan tetapi jika penjelasan tersebut tidak benar maka dibuatkan jurnal adjustment.


8.   Adjustment

Adjustment merupakan jurnal penyesuaian/reklasifikasi yang diusulkan oleh pihak auditor untuk membenarkan akun yang tidak benar disajikan dalam laporan keuangan.


3.2. Pembuatan Kertas Kerja Pemeriksaan pada transaksi Penjualan


1.   Menentukan sample penjualan yang akan di vouching.

Pada perusahaan yang diaudit oleh pemagang sample ini diambil 58 % dari total populasi penjualan. Untuk penjualan bulan januari dan Desember harus diambil untuk menjadi sampel. Sisanya diambil dari bulan-bulan yang memiliki transaksi terbesar.

2.   Vouching pada KKP Penjualan

Prosedur pemeriksaan dengan cara membandingkan transaksi yang dicatat pada buku besar penjualan dengan bukti-bukti transaksi yang mendukung. Tekhnik vouching ini dapat juga untuk memeriksa apakah harga yang dicatat pada faktur penjualan telah sesuai standar harga yang ada pada perusahaan.

Contohnya faktur penjualan, surat jalan dan otorisasi dari pihak pihak terkait. Contohnya

:Faktur penjualan harus di memiliki tanda tangan dari bagian akuntansi dan kepala gudang.

Sehingga dapat meminimalisir kecurangan.


3.   Cut off

Cut off atau bisa juga disebut pisah batas adalah pengujian penyajian transaksi penjualan untuk memastikan kebenaran penyajian. Prosedur pemeriksaan yang dilakukan adalah dengan cara Menentukan sampel beberapa transaksi penjualan terakhir dari jurnal penjualan pertama tahun berikutnya dan Menelusuri masing-masing penjualan ke dokumen pengiriman, serta memeriksa tanggal pengiriman aktual serta akurasi pencatatan.


Contohnya adalah dengan cara mengambil sample dari transaksi penjualan terakhir pada sebelum tanggal 31 desember kemudian dibandingkan dengan 10 transaksi penjualan pertama yang dicatat pada jurnal penjualan tahun berikutnya. Pembandingan ini dilakukan untuk memastikan bahwa transaksi penjualan dicatat pada waktu yang benar.


4.   Test Keberadaan

Pengujian keberadaan dari penjualan ini adalah tekhnik pengujian substantif atas transaksi. Berikut adalah beberapa prosedur yang dilakukan untuk melakukan pengujian keberadaan penjualan :

-          Memilih beberapa transaksi yang tercatat dalam akun penjualan dan memeriksa apakah faktur penjualan telah diterbitkan dan penjualan telah dicatat pada akun pelanggan dalam buku besar penjualan.

-            Menelusuri sampel jurnal penjualan ke buku besar penjualan.

-          Menelusuri sampel dokumen pengiriman ke faktur penjualan dan cocokkan kuantitas yang tercantum.

-            Menelaah penjualan untuk jumlah yang besar dan jarang terjadi.

-          Memeriksa transaksi yang tercatat dalam akun penjualan dengan yaitu dengan melihat akurasi dari faktur dan penetapan harga dalam faktur tersebut ke daftar/katalog harga yang disetujui.

-          Menentukan apakah termin penjualan telah diterapkan secara tepat dalam hal pengakuan pendapatan.

-          Memeriksa apakah harga yang tercantum dalam nota kredit sesuai dengan faktur penjualannya.



5.   Leadsheet Penjualan


Leadsheet Penjualan merupakan saldo penjualan setelah melalui tahap pemeriksaan, dengan beberapa jurnal penyesuaian. Leadsheet penjualan ini diisi setelah prosedur prosedur yang lain asifikasi. diatas telah dilakukan. Leadsheet ini membandingkan saldo per audit dengan saldo yang disajikan oleh klien.


6.   Selisih

Selisih material adalah perbedaan penyajian yang dapat mempengaruhi keseluruhan penyajian laporan keuangan. Selisih ini dimungkinkan dapat ditemukan setelah dilakukan prosedur prosedur audit pada tarnsaksi penjualan. Selisih yang tidak material dapat diabaikan atau tidak dilkukan penyesuain. Namun, ketika selisih material, harus dilakukan konfirmasi kepada pihak manajemen yang kemudian dapat dilakukan adjustment.


3.3.Pembuatan Kertas Kerja Pemeriksaan pada akun Piutang


1.   Test Keberadaan.

Pengujian keberadaan ini dilakukan untuk memastikan bahwa piutang yang disajikan memang benar keberadannya.Test keberadaan ini dapat dilakukan dengan cara vouching. Berikut adalah prosedur yang dilakukan untuk uji keberadaan:

a.       Memilih beberapa transaksi yang tercatat dalam akun penjualan dan memeriksa apakah faktur penjualan telah diterbitkan dan penjualan telah dicatat pada akun pelanggan dalam buku besar penjualan.

b.      Menelusuri sampel dokumen pengiriman ke faktur penjualan dan mencocokkan kuantitas yang tercantum.

Transaksi yang dipilih hanya sampel saja dan minimal 50 % dari total populasi.


2.   Breakdown

Breakdown adalah proses pemeriksaan akun piutang dengan menjabarkan mutasi dari awal tahun hingga akhir tahun periode audit. Mutasi penambahan piutang harus sesuai dengan penjualan kredit pada bulan yang bersangkutan dengan mutasi penguarangan piutang harus sesuai dengan mutasi kas masuk yang dapat dilihat dalam buku mutasi kas/bank atau rekening koran.


3.   Chrosschek

Prosedur crosschek pada akun piutang ini dapat dilakukan dengan cara membandingkan

catatan pelunasan piutang yang da pada buku pembantu piutang dengan rekening koran.


4.   Konfirmasi

Konfirmasi merupakan bukti audit yang lebih dapat dipercaya karena data bersumber dari pihak ke-3 yang independen. Konfirmasi dapat dilakukan dengan mengirimkan surat konfirmasi positif atau konfirmasi negatif. Konfirmasi positif adalalah surat yang ditujukan kepada debitor yang meminta penerimanya untuk menunjukkan secara langsung pada surat itu apakah saldo akun yang dinyatakan sudah benar atau tidak benar dan jika tidak benar,berapa jumlahnya.

Jika surat konfirmasi tidak kembali sesuai dengan jadwal program audit maka dilakukan prosedur alternatif. Prosedur alternatif adalah tindak lanjut terhadap konfirmasi positif yang tidak dikembalikan oleh debitor. Prosedur alternatif ini dapat dilakukan dengan mengecek bukti kas/pelunasan piutang setelah tanggal neraca. Pada ketiga perusahaan klien semuanya melakukan prosedur konfirmasi. Konfirmasi dilakukan oleh auditor dengan mengirimkan surat konfirmasi positif kepada customer dari perusahaan klien dengan. Surat konfirmasi ini ditujukan kepada customer dari klien yang memiliki utang yang cukup besar. Terdapat sebagian surat konfirmasi yang direspon.Namun jika tidak ada respon, auditor melakukan prosedur alternatif yaitu dengan cara memeriksa catatan pelunasan piutang dan rekening Koran untuk memastikan bahwa klien masih memiliki piutang.


5.   Leadsheet

Lead sheet Piutang merupakan saldo piutang setelah melalui tahap pemeriksaan, dengan beberapa jurnal penyesuaian/reklasifikasi Sama seperti leadsheet penjualan,leadsheet piutang ini juga berisi pembandingan antara saldo per audit dengan saldo yang disajikan pihak klien.

Comments

Popular posts from this blog

Arti Lirik Lagu Complicated – Dimitri Vegas dan Terjemahan

Maroon 5 Lyrics "She Will Be Loved" lirik

SOAL LATIHAN CHAPTER 1 : PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI