Discounted Cashflow Valuation: Equity and Firm Models
Discounted Cashflow
Valuation: Equity and Firm Models
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Cash Flow atau dalam bahasa indonesia yang bisa disebut
dengan Aliran Kas ini termasuk kata-kata dalam bidang Akutansi yang tidak kami
pelajari di jurusan kami, Mungkin bagi pembaca yang pernah mempelajari di
Jurusan Akutansi atau yang pernah menjalani aktivitas sebagai Enterpreneurship/
Kewirausahaan pasti saja pernah mendengar kata-kata cash flow ini. Cash Flow
ini bisa disebut juga dengan laporan keuangan/aliran kas sangat berguna bagi
siapa saja yang ingin membuka usaha, agar proses keuangan dalam suatu usaha
tersebut dapat terorganisir dan terkoordinir dengan baik, dan agar pimpinan
suatu bidang tidak bisa dibohongi dengan pegawai-pegawainya, maka sangat
penting dibuatnya Cash Flow.
Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang
keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain
adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran
kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode. Hal utama yang
perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah
memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita
simpan/investasikan.
Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang
berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan
kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih
dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.Dengan mengetahui apa itu aliran
uang, kita pasti bisa tahu kemana saja uang itu akan digunakan dan pasti
menguak ketransparasian keuangan, tanpa adanya penggelapan dana atau keungan
yang banyak marak terjadi yang hukumannya tertera dalam UU. Tidak main-main
pasal yang diberikan juga menjatuhi hukuman yang cukup berat, namun belum bisa
memberi efek jera pada pelakunya, yang seharusnya ditingkatkan lagi
penghukamannya. Untuk itu kita membutuhkan ilmu ini guna pengetahuan kita atau
untuk pengalam kita dalam mengelola uang.
Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan
arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana
uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan
arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan
selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).
B.
Rumusan Masalah
Masalah yang muncul pada penulisan makalah ini karena kita
harus mengetahui apa itu alur uang atau aliran uang. Banyak orang yang
menspelekan apa itu aliran uang dan tak terlalu memperdulikannya. Dalam sistem
ekonomi ini sangatlah penting karena menyangkut tranparansi keuangan itu
sendiri akan dipakai kemana saja uangnya. Oleh karena itu disini mari kita
dalami apa itu aliran uang.
C.
Tujuan Penulisan
Kita harus mengetahui arah dari penulisan kita ini akan
dibawa dan apa tujuannya. Apalagi dalam hal ekonomi ini, kita bisa mengetahui
apa itu tujuan sebenernya yang harus kita capai agar semuanya bisa kita rasakan
manfaatnya. Tujuan dari makalah kali ini untuk dapat mengetahui apa itu
pengertian dari aliran uang dan bagaimana penyusunannya. Tujuan untuk
mempelajari materi ini untuk kita bisa mengontrol aliran tersebut dan bisa
mengetahui apa yang terjadi pada uang tersebut jika kita lihat dari sudut
pandang umum agar kita tidak dibodohi oleh orang-orang yang ingin menggelapkan
uang tersebut.
BAB II
ISI
A.
Pengertian Cash Flow
Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang
keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain
adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran
kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.Hal utama yang perlu
selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami
dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan.
Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu :
1.
Fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada
pengurangan investasi awal
2.
Fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada
daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
3.
Capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan
dengan jangka waktu relatif panjang
Aliran
kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok :
1.
Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya
pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out
flow).
2.
Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan
administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk
(cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
3.
Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan
dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa
proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
Cash flow mempunyai beberapa
keterbatasan-keterbatasan antara lain :
a)
Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya
yang bersifat tunai.
b)
Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
c)
Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari
perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang
seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus
pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya
customer dalam memenuhi kewajibanya
Adapun kegunaan dalam menyusun
estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama
manajement. Diantaranya:
1)
Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana
keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2)
Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan
memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3)
Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4)
Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang
diberikan kepadanya..
B.
Metode Cash Flow
Pengelolaan akuntansi keuangan dengan metoda cash flow
(aliran kas) merupakan pendekatan pengelolaan keuangan yang praktikal dan
sesuai untuk unit usaha kecil yang pola pengelolaan keuangannnya masih
sederhana. Pengertian cash flow adalah aliran kas perusahaan yang secara riil
diterima dan dikeluarkan oleh perusahaan untuk keperluan operasi, pendanaan,
dan investasi. Aliran kas yang masuk ke perusahaan disebut dengan cash in flow,
sedangkan aliran kas yang keluar dari perusahaan dinamai cash out flow.
Ø Operational Cash Flow (Aliran Kas Operasional)
Aliran Kas Operasional meliputi penerimaan dan pengeluaran
kas perusahaan secara riil yang berkaitan dengan kegiatan operasi. Operational
Cash In Flow (OCIF) meliputi penerimaan hasil penjualan tunai, hasil
pengumpulan piutang,dan penerimaan laba perusahaan. Sedangkan Operational Cash
Out Flow (OCOF) meliputi biaya-biaya produksi dan biaya-biaya operasi
perusahaan. Biaya produksi terdiri atas pembelian bahan baku dan bahan
penolong, biaya upah pekerja langsung, dan biaya overhead pabrik (biaya
produksi tak langsung); termasuk pembayaran hutang kepada pemasok bahan. Biaya
operasi meliputi biaya administrasi dan umum, seperti biaya gaji pimpinan dan
karyawan, biaya rekening listrik, telepon, air (PAM), biaya pemasaran, serta
biaya pajak.
Ø Financial Cash Flow (Aliran Kas Pendanaan)
Aliran Kas Pendanaan meliputi penerimaan dan pengeluaran
kas perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan pendanaan. Financial Cash In Flow
(FCIF), meliputi penerimaan modal, baik dari sumber modal sendiri maupun dari
sumber modal asing berupa pinjaman atau kredit bank. Sedangkan Financial Cash
Out Flow (FCOF) meliputi biaya-biaya yang timbul karena adanya tambahan modal.
Biaya modal tersebut dapat berupa pembagian keuntungan kepada para pemilik
modal sendiri (dividen atas saham), dan berupa biaya bunga yang harus
dibayarkan kepada bank atas kredit yang kita terima.
Metoda pencatatan Aliran Kas Pendanaan ini pada dasarnya
sama saja dengan metoda pencatatan pada Aliran Kas Operasional. Namun mengingat
bahwa aliran kas pendanaan ini bersifat periodik (tidak setiap hari terjadi
transaksi), pencatatannya dalam perioda bulanan atau bahkan tahunan, bukan
harian.
Ø Investment Cash Flow (Aliran Kas Investasi)
Aliran Kas Pendanaan meliputi penerimaan dan pengeluaran
kas perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan Investasi. Investment Cash In
Flow (ICIF), meliputi penerimaan yang berasal dari aktivitas investasi
perusahaan pada aktiva tetap dan investasi pada surat-surat berharga, seperti
penerimaan berupa dividen atas saham, bunga (kupon) atas obligasi, dan capital gain
atas penjualan aktiva tetap dan penjualan saham. Sedangkan Investment Cash Out
Flow (OCOF) meliputi sejumlah dana yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
membeli aktiva tetap dan surat-surat berharga, seperti saham dan obligasi.
Metoda pencatatan Aliran Kas Pendanaan ini pada dasarnya
sama saja dengan metoda pencatatan pada Aliran Kas Operasional dan Aliran Kas
Pendanaan. Mengingat bahwa transaksi investasi ini tidak dilakukan oleh
perusahaan secara harian, maka perioda penca-tatannya adalah bulanan dan
tahunan.
Setelah anda melakukan pencatatan aliran kas perusahaan
secara bulanan kemudian catatan-catatan tersebut dikompilasi menjadi catatan
aliran kas tahunan, berbentuk Cash Flow Statement perusahaan (sederhana).
Masing-masing laporan aliran kas tersebut diklasi-fikasi sesuai dengan
fungsinya menjadi Laporan Aliran Kas Operasional, Laporan Aliran Kas
Pen-danaan, dan Laporan Aliran Kas Investasi. Laporan Aliran Kas sederhana
semacam ini lebih tepat digunakan pada pencatatan keuangan usaha kecil.
Mengingat bahwa metoda ini, sesuai dengan namanya Metoda
Cash Flow (arus kas tunai), maka metoda ini memiliki kelebihan dalam hal
kejelasan jumlah penerimaan dan pengeluaran antara yang terdapat di catatan dan
keadaan nyatanya (jumlah uang tunai sesungguhnya). Namun demikian, metoda ini
juga memiliki kelemahan.
Kelemahan metoda ini adalah hanyalah pada tidak tersedianya
catatan mengenai transaksi hutang dan piutang. Pemecahannya adalah dengan
menyediakan catatan khusus mengenai transaksi yang yang bersifat kredit, baik
pembelian secara kredit maupun penjualan secara kredit. Catatan ini kita
namakan Catatan Pembantu: Piutang dan Hutang .
Cash
flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari:
1.
Cash In Flow
Pada bagian ini mengidentifikasikan sumber-sumber dana yang akan diterima,
jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa
penjualan tunai, pejualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan
aktiva tetap, dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat
yaitu; kontinyu dan intermitan.
2.
Cash Out Flow
Pada bagian ini berhubugan dengan mengidentifikasikan semua kas yang sudah
diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang,
upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow mempunyai dua sifat
yang sama yaitu kontinyu dan intermitan.
3.
Financing (pembiayaan)
Pada bagian ini menunjukkan besarnya net cash flow dan besarnya kebutuhan dana
jika terjadi defisit.
Pada laporan arus kas juga terdapat beberapa
kegiatan (aktivitas) yang dibagi menjadi:
·
Aktivitas operasi :
Seluruh
aktivitas yang berkaitan dengan operasi perusahaan dan tercantum didalam
laporan ikhtisar rugi laba.
Aliran
kas masuk (Cash In Flow)
a)
Dari penjualan barang dan jasa
b)
Dari pendapatan bunga hutang dari pihak lain dan difiden (bunga saham) dari
pihak lain
Aliran
kas keluar (Cash Out Flow)
a)
Pembelian persediaan
dari pemasok
b)
Pembayaran gaji/upah karyawan
c)
Pembayaran pajak
d)
Pembayaran bunga pinjaman
e)
Pembayaran lain-lain pengeluaran
·
Aktivitas investasi :
Seluruh
aktivitas yang berkaitan dengan investasi perusahaan baik internal (dalam
bentuk longterm assets) maupun eksternal (investasi di tempat lain)
Aliran kas
masuk (Cash In Flow)
a)
Dari penjualan harta perusahaan seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan dan
lainnya
b)
Dari penjualan jaminan hutang atau jaminan modal pihak lain
c)
Dari pengembalian pokok pinjaman (hutang) dari pihak lain
Aliran
kas keluar (Cash Out Flow)
a)
Pembelian harta perusahaan seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan dan
lainnya
b)
Pembelian jaminan hutang modal dari pihak lain
c)
Memberikan pinjaman atau hutang kepada pihak lain
·
Aktivitas keuangan :
Seluruh
aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan aspek keuangan perusahaan (sumber
dana perusahaan) berupa hutang dan modal
Aliran
kas masuk (Cash In Flow)
a)
Dari penjualan saham perusahaan
b)
Dari pendapatan penjualan obligasi dan surat berharga lainnya
Aliran
kas keluar (Cash Out Flow)
a)
Pembayaran dividen kepada pemegang saham
b)
Pembayaran hutang jangka panjang
C.
PENYUSUNAN ALIRAN CASH FLOW
Kemampuan untuk mendapatkan keuntungan (profitabilitas)
suatu kegitan usaha ditentukan oleh aliran dana (cash flow) yang dapat
dihasilkan kegiatan tersebut. Sedangkan profitabilitas suatu rencana investasi
ditentukan oleh perkiraan aliran dananya. Aliran dana itu sendiri menyatakan
jumlah serta saat diterimanya pemasukan tunai (cash income) dan jumlah serta
saat dikeluarkaanya biaya tunai (cash cost) suatu rencana investasi atau suatu
kegiatan usaha.
Aliran dana disusun dengan mempertimbangkan semua elemen
pemasukan tunai (cash income) dan semua elemen biaya tunai (cast cost) pada setiap
periode selama umur investasi tersebut. Biaya tunai yang dimaksud adalah
meliputi semua transaksi baik berupa biaya yang dikeluarkan secara tunai maupun
pengeluaran tunai dalam bentuk investasi (meningkatkan aktiva). Pengertian ini
diperlukan untuk membedakaanya dengan biaya non-cash (book cost). Yang tidak
mempengaruhi nilai tunai dan aktiva perusahaan.sedangkan pemasukan tunai adalah
semua pendapatan yang dihasilkan dan dikumpulkan secara tunai atau pendapatan
yang meningkatkan rekening tagihan (account receivable).
Dalam menyusun Cash Flow, ada beberapa prinsip yang harus
diketahui terlebih dahulu yaitu: Cash Flow disusun dengan basis tunai (Cash
Basis).
Hal ini
berbeda dengan penyusunan Laporan Keuangan yang umumnya menggunakan Accrual
Basis. Pada Cash Basis:
o
Pendapatan diakui pada saat uang tunai diterima, bukan pada saat penjualan
dilakukan.
o
Biaya-biaya diakui pada saat uang tunai dikeluarkan, bukan pada saat biaya
timbul.
Sedangkan
pada Accrual Basis, pendapatan dan biaya diakui pada saat kejadian, dan hal
tersebut belum tentu sama dengan waktu terjadi perpindahan uang tunai.
Ø Langkah-Langkah Penyusunan Aliran Cash Flow
Ada
empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1.
Menentukan minimum kas
2.
Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3.
Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi
deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4.
Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya
transaksi financial dan budget kas yang final
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Cash Flow ini bisa disebut juga dengan laporan
keuangan/aliran kas sangat berguna bagi siapa saja yang ingin membuka usaha,
agar proses keuangan dalam suatu usaha tersebut dapat terorganisir dan terkoordinir
dengan baik, dan agar pimpinan suatu bidang tidak bisa dibohongi dengan
pegawai-pegawainya, maka sangat penting dibuatnya Cash Flow.
B.
SARAN
Dalam mengontrol aliran uang itu kita diperlukan ilmu yang
mumpuni untuk mengontrol akuntan atau pihak bagian keuangan yang berkewajiban
menghitung atau mengelola keuangan. Maka disarankan untuk mengetahui bagaimana
cara memenejemen aliran keuang tersebut perlu kita pelajari dan cara
menghitungnya dalam koridor yang transparan. Dengan demikian kita bisa tahu apa
yang kita kerjakan dan orang kerjakan untuk mengelola keungan tersebut tanpa
ada kebohongan dan penggelapan dana didalamnya.
Comments
Post a Comment