KASUS IMPLEMENTASI ANALISIS AKUNTANSI
Pada 2 Maret 2009, analis Credit Suisse, Tony Shiret
menerbitkan laporan riset baru tentang peritel baru grup Marks and Spencer
(M&S), menetapkan target harga saham 160 sen yang kurang dari harga saham
perusahaan yaitu 265 sen dan menyatakan kembali rekomendasi jualnya. Lebih dari
seribu halaman laporan mengkritik secara tajam strategis pilihan manajemen
M&S selama tahun-tahun sebelumnya dan menyatakan bahwa kinerja perusahaan
terkini tidak sebagus kelihatannya dan meminta manajemen untuk merubah jalan
perusahaan. Shiret dan timnya menganalisis secarat tajam strategi pelaporan
manajemen dan menunjukkan bagaimana diskresi pilihan akuntansi dimasa lalu
membantu manajemen dalam meningkatkan kinerja akuntansi M&S. Laporan ini
secara eksplisit mendiskusikan akuntansi perusahaan tentang utang pensiun, aset
takberwujud dan depresiasi.
CEO dan wakil dewan direktur saat ini, Sir Stuart
Rose dilantik pada Mei 2004. Selama masa jabatan Rose, M&S telah meporkan
penjualan dan laba neto, laba abnormal positif serta arus kas dari operasi yang
positif dan meningkat secara teteap Rose
bergabung dengan M&S setelah periode memburuknya harga saham perusahaan.
Pada masa jabatannya, pimpinan baru menetapkan strategi baru yang bertujuan
untuk modrenisasi toko-toko milik perusahaan, memperketat pengendalian biaya
dan meningkatkan efisiensi manajeman persediaan dan pembelian. Rencana baru
membawa peningkatan margin operasional yang signifikan.
Setelah mempertanyakan praktik akuntansi dalam
laporannya, analis Tony Shiret juga mengatakan bahwa sejak Rose menjabat ,
M&S hanya membuat sedikit peningkatan kinerja dan bahwa perusahaan masih
terlalu bergantung pada konsumen lama. Pada hari Shiret menerbitkan laporan
risetnya, harga saham M&S menurun 4%.
Pada 19 Mei 2009, M&S menerbitkan laporan
keuangan untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret 2009 (Seterusnya akan
disebut tahun fiskal 2009/2008). Laba peritel turun sejak tahun sebelumnya,
terutama disebabkan oleh penurunan ekonomi yang memaksa manajemen untuk
memotong dividen perusahaan. M&S dapet mempertahankan leverage-nya secara konstan karena transasksi tidak biasa yang
membantu perusahaan merelaksasi utang sebagai modal. Utang ini dihasilkan dari
transaksi tahun 2007 saat perusahaan menjual (dan menyewa kembali) portopolio
propertinya pada partner baru senilai 1,1 juta. Portofolio properti tersebut
dimiliki perusahaan bersama dengan dana pensiun. Bagian dari transaksi itu
adalah janji partner untuk membayat 50 juta
pertahun (dibiayai melalui pembayaran sewa tahunan oleh M&S) pada dana
pensiun M&S selama 15 tahun. M&S memiliki kontrol penuh atas keputusan
pendanaan dan operasional parnernya maka M&S harus mengonsolidasikan
laporan keuangan partnernya dan mengakui utang terhadap dana pensiun. Transaksi
tersebut membantu dana pensiun untuk meningkatkan aset rencana pensiun dan
mengurangi defisit pensiun M&S. Dalam tahun fiskal 2008/2009 dan 2008/2007,
M&S juga mengubah jangka waktu rencana pensiun untuk mengakui kredit
pensiun luar biasa, yang pada akhirnya bisa menurangi defisit pensiun.
Tiga hari setelah tanggal publikasi, Shiret
menerbitkan laporan baru yaitu meningkatkan target harga menjadi 195 sen namun
rekomendasi jualnya tidak beruah. Dalam laporan ini yang kemudian diikuti
dengan laporan lain beberapa minggu kemudian, analis mengulangi lagi
pernyataanya pada pilihan akuntansi M&S. Perhatian lain juga diberikan pada
reklasifikasi modal dan kewajiban perusahaan yang dipandang oleh Shiret sebagai
utang.
Pertanyaan
:
1. Tampilan
1 dan 2 melaporkan laporan laba rugi dan kutipan catatan atas laporan keuangan
M&S. Apakah pilihan yang bisa membantu perusahaan meninggikan laba netonya
antara tahun 2005 dan 2009?
2. Tampilan
3 memberikan informasi tentang utang yang direklasifikasi M&S sebagai
modal. Apakah anda setuju dengan keputusan reklasifikasi? Apa akibat keputusan
ini pada laporan keuangan perusahaan di masa mendatang?
Comments
Post a Comment