PENGARUH PERSONAL SELLING, DISPLAY, PROMOSI PENJUALAN TERHADAP KESADARAN MEREK DAN INTENSI MEMBELI PADA PRODUK KECANTIKAN POND’S




PENGARUH PERSONAL SELLING, DISPLAY, PROMOSI
PENJUALAN TERHADAP KESADARAN MEREK DAN INTENSI
MEMBELI PADA PRODUK KECANTIKAN POND’S

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati bagaimana pengaruh personal selling, promosi penjualan terhadap kesadaran merek dan niat membeli untuk produk kecantikan Ponds. Penelitian ini mengambil 200 responden dan menggunakan metode judgemental sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis faktor dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa promosi penjualan memberi efek positif untuk kesadaran terhadap merek produk kecantikan Pond’s. Temuan lain adalah bahwa personal selling dan brand awareness memiliki efek positif terhadap keinginan untuk membeli produk, personal selling dan tampilan tidak berpengaruh signifikan untuk variabel kesadaran terhadap merek produk kecantikan Pond’s serta promosi penjualan mempunyai efek positif pada niat untuk membeli produk kecantikan Pond’s. Dengan ini, PT Unilever untuk lebih memperhatikan poin penting yang dapat digunakan untuk memasarkan produk mereka.

Kata kunci: personal selling, tampilan, promosi penjualan, kesadaran merek, niat untuk membeli.

Pendahuluan

Perkembangan teknologi yang semakin canggih sekarang ini mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi persaingan yang cukup berat. Perusahaan harus mampu bertahan dan berkembang dalam menghadapi persaingan usaha dalam jangka panjang dengan segmentasi pasar dan strategi pemasaran yang tepat. Salah satu bauran pemasaran atau faktor utama dalam bauran pemasaran adalah promosi. Dalam hal ini promosi merupakan salah satu faktor utama penunjang keberhasilan sebuah perusahaan untuk memasarkan produknya selain dilihat dari bagaimana perilaku konsumen terhadap produk tersebut. Promosi sendiri adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku pembeli yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut
Personal selling sebagai subelemen promosi, mempunyai dampak sangat berbeda dengan subelemen promosi lain, misal bombardir periklanan di media masa atau dengan kegiatan promosi visual dan display lainnya yang bersifat publikasi. Personal selling digunakan agar para calon konsumen lebih dapat mengetahui produk yang akan dibeli serta. Di samping itu, dapat berdampak positif bagi perusahaan karena menjadi sumber informasi perusahaan yang dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen. Dengan strategi promosi yang tepat konsumen akan mengingat produk yang akan dipasarkan (kesadaran merek). Dengan kesadaran konsumen terhadap produk yang dipasarkan maka perusahaan akan jauh lebih mudah memasarkan produk tersebut.
Pond’s merupakan produk kecantikan yang saat ini sedang tren di pasaran Indonesia. Pond’s memahami bahwa wanita selalu merasa berkepentingan dengan kulit yang indah. Pond’s selalu berkomitmen untuk menghadirkan solusi kecantikan secara menyeluruh yang dapat membuat kulit wanita lebih indah daripada yang pernah diharapkan. Produk Pond’s pertama dibuat pada tahun 1846. Sejak saat itu merek tersebut telah menjadi produk kelima perawatan diri yang paling menguntungkan di seluruh dunia. Pond’s mencerminkan penguasaan posisi pasar ini dengan pengesahan dari ratu, bintang Hollywood, dan masyarakat pemerhati masalah kecantikan. Dengan pemasaran dan inovasi terus – menerus Pond’s menjadi produk yang cukup dikenal oleh masyarakat.







Tabel 1.




Market Share Produk Pelembap Wajah Tahun 2014 – 2016


2014

2015

2016
Merek

Market
Merek

Market
Merek

Market


Share


Share


Share
Pond’s

39,6%
Pond’s

39,6%
Pond’s

38,7%
Sariayu

17,6%
Viva

13,7%
Sariayu

13,7%
Viva

14,1%
Sariayu

12,0%
Viva

13,0%
Oil of olay

6,1%
Oil of Olay

5,4%
Oil of Olay

4,6%
Mustika

2,2%
Citra

4,0%
Mustika

3,0%
Ratu


Hazeline


Ratu





















Sumber:   SWA No. 16/XXII/Juli-Agustus 2014 ; SWA NO. 18/XXIV/Agustus - September 2015 ; SWA No. 16/XX/Juli -- Agustus 2016

Dalam hal ini akan diteliti tentang personal selling, display, promosi penjualan terhadap kesadaran merek apakah ada pengaruhnya terhadap intensi pembelian konsumen atau tidak. Personal selling adalah bagian dari strategi marketing perusahaan yang merupakan langkah konkret dalam membangun penjualan langsung dan bertujuan bertemu dengan masyarakat. Display digunakan pemasar agar produk mereka dapat dikenal oleh masyarakat. Dengan adanya display atau penataan produk yang menarik, konsumen akan tertarik dengan produk yang ditawarkan terlebih lagi dengan promosi penjualan yang pandai mempromosikan produk tersebut. Kesadaran merek adalah pemasaran konsep yang mengukur pengetahuan konsumen tentang keberadaan sebuah merek. Dari fenomena di atas maka peneliti tertarik meneliti pengaruh personal selling, display, promosi penjualan terhadap kesadaran merek dan intensi membeli konsumen terhadap brand tertentu.

KAJIAN PUSTAKA

Personal Selling
Menurut Berkowitz (2001) mengemukakan bahwa personal selling adalah dua cara arus komunikasi antara pembeli dan penjual, yang dirancang untuk mempengaruhi seseorang atau keputusan pembelian kelompok. Dengan konsep personal selling yang merupakan subelemen dari promosi, perusahaan akan lebih mengenal pelanggan secara langsung sehingga dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh pelanggan. Dengan demikian, dapat diketahui rumusan hipotesis penelitian (H1) adalah: Personal selling berpengaruh positif secara signifikan terhadap kesadaran merek suatu brand.
Personal selling merupakan bagian dari direct marketing. Namun perbedaan dasarnya adalah dalam personal selling perusahaan berinteraksi dengan cara bertatap muka dengan customer. Melalui bertatap muka langsung dengan konsumen para penjual dapat mengetahui bagaimana yang diinginkan serta diperlukan oleh konsumen. Dengan demikian, dapat diketahui rumusan hipotesis penelitian (H2) adalah : Personal selling berpengaruh positif secara signifikan terhadap intensi membeli suatu merek.

Display
Penataan produk dikenal juga dengan istilah display. Display adalah suatu cara penataan produk, terutama produk barang yang diterapkan oleh perusahaan tertentu dengan tujuan untuk menarik minat konsumen. Tujuan display menurut Wibowo (2008) dapat digolongkan sebagai berikut. Attention dan interest customer, yaitu untuk menarik perhatian para pembeli. Desire dan action customer, yaitu untuk menimbulkan keinginan memilki barang-barang yang dipamerkan di toko, setelah masuk ke toko kemudian melakukan pembelian. Dengan demikian dapat diketahui rumusan hipotesis penelitian (H3) adalah Display berpengaruh positif secara signifikan terhadap kesadaran merek suatu merek.

Promosi penjualan
Definisi promosi penjualan menurut Saladin (2006) terdiri atas insentif yang beraneka ragam, kebanyakan untuk jangka pendek, dirancang untuk merangsang pembelian produk tertentu lebih cepat dan atau lebih kuat oleh konsumen atau pedagang. Teknik promosi penjualan sering kali digunakan oleh sebuah perusahaan untuk meningkatkan penjualan suatu produk. Dengan macam-macam teknik promosi penjualan, konsumen akan terdorong untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Periklanan dan promosi dapat menciptakan kesadaran akan merek dengan lebih luas, lebih cepat, dan lebih efisien. Dengan demikian, dapat diketahui rumusan hipotesis penelitian (H4) adalah Promosi penjualan berpengaruh positif secara signifikan terhadap kesadaran merek suatu merek.
Pada konsepnya, promosi penjualan digunakan untuk memotivasi customer agar melakukan aksi dengan membeli produk yang dipicu dengan adanya penawaran produk dalam jangka waktu terbatas. Dengan promosi penjualan, konsumen akan tertarik dengan adanya promo yang ditawarkan perusahaan pada setiap produk. Dengan demikian dapat diketahui rumusan hipotesis penelitian (H5) adalah Promosi penjualan berpengaruh positif secara signifikan terhadap intensi membeli suatu merek.

Kesadaran merek
Kesadaran merek atau brand awareness adalah pemasaran konsep yang mengukur pengetahuan konsumen tentang keberadaan sebuah merek. Kesadaran merek merupakan salah satu alasan konsumen untuk membeli suatu produk yang didasarkan hasil identifikasi atas suatu merek produk (Chandra, 2008). Semakin tinggi tingkatan kesadaran merek yang dimiliki suatu produk maka semakin tinggi pula niat konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Dengan demikian, dapat diketahui rumusan hipotesis penelitian (H6) adalah Kesadaran merek berpengaruh positif secara signifikan terhadap intensi membeli suatu merek.

Intensi Membeli
Menurut Anoraga (2000), intensi membeli atau niat beli merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen sebelum mengadakan pembelian atas produk yang ditawarkan atau yang diperlukan oleh konsumen tersebut. Menurut Engel et al. (1990), Perilaku konsumen merupakan tindakan– tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut.

Model Penelitian
Gambaran Hipotesis dapat dirangkum dalam model penelitian sebagai berikut :
Gambar 1.
Model Penelitian
Personal Selling


Display                     Kesadaran Merek      Intensi Membeli

Promosi Penjualan

METODE PENELITIAN
Metode sampling yang digunakan adalah judgmental sampling dengan pertimbangan bahwa responden adalah seseorang yang memiliki ciri – ciri, yaitu menggunakan produk kecantikan Pond’s. Peneliti            telah    melakukan            pertimbangan dan beranggapan bahwa responden yang menggunakan produk kecantikan Pond’s, akan lebih dapat memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 200 responden. Konsep yang diukur dalam penelitian ini adalah promosi penjualan, display, personal selling, kesadaran merek, dan intensi membeli. Dalam penelitian ini analisis regresi berganda digunakan untuk mengidentifikasikan pengaruh dari tiap-tiap faktor personal selling, display, promosi penjualan terhadap kesadaran merek dan intensi membeli.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut ini merupakan analisis pengaruh personal selling, display, promosi penjualan terhadap kesadaran merek dan intensi membeli pada produk kecantikan Pond’s.


Tabel 4 . Hasil Penelitian







Hipotesis
Pernyataan hipotesis
Sig.
Signifikan / tidak



Signifikan







H1
Personal selling berpengaruh positif
.163
Tidak signifikan


terhadap kesadaran merek









H2

Personal selling berpengaruh positif terhadap intensi membeli konsumen
.948





Tidak signifikan








H3

Display berpengaruh positif terhadap kesadaran merek
.000





Signifikan









H4
promosi penjualan berpengaruh positif terhadap kesadaran merek
.000

Signifikan














H5

Promosi penjualan berpengaruh positif
.116

Tidak signifikan


terhadap intensi membeli konsumen














H6
Kesadaran merek berpengaruh positif
.000
Signifikan


terhadap intensi membeli konsumen
















Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh personal selling terhadap kesadaran merek produk kecantikan Pond’s
Dari analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa personal selling tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produk kecantikan Pond’s. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0,163 yang melebihi batas maksimum toleransi kesalahan, yaitu 0,05 atau 5%. Dengan demikian, H1 tidak didukung oleh data. Dalam penawaran atau promosi yang dilakukan PT Unilever lebih berfokus pada periklanan sehingga jarang sekali counter-counter produk           kecantikan Pond’s dibuka secara khusus, kecuali di kota kota besar.
Dalam penelitian ini responden tidak terpengaruh oleh SPG dari produk ini karena mereka sudah banyak mengenal produk kecantikan Pond’s ini. Berikut ini pernyataan responden yang tidak setuju. “Saya malah tidak tahu kalo ada SPG-nya. Produk ini sudah terkenal jadi tidak perlu ada SPG yang memberikan informasi  tentang  Pond’s”  (Sriyana,23) Dengan demikian, kasus produk kecantikan Pond’s ini menyatakan bahwa personal selling cenderung tidak mempengaruhi kesadaran merek. Hal itu terjadi karena penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh data.

Pengaruh  personal  selling  terhadap intensi membeli konsumen pada produk kecantikan Pond’s.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa personal selling berpengaruh secara positif signifikan terhadap intensi membeli produk kecantikan Pond’s. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0,000 yang berada di bawah batas maksimum toleransi kesalahan, yaitu 0,00 atau 5%. Dengan demikian, H2 didukung oleh data. Dalam penelitian dapat diketahui bahwa produk Pond’s ini membuka counter hanya pada saat event tertentu atau peluncuran produk baru saja. Berikut ini adalah pendapat responden tentang counter yang dibuka oleh Pond’s. “Wah, belum pernah mencoba ke sana cuma      pernah lihat di mall di Semarang, tapi memang Pond’s itu sangat mengerti apa yang dibutuhkan wanita, apalagi sekarang ada variant buat umur 30 th ke atas” (Bella, 20). Dengan demikian, produk kecantikan Pond’s ini menyatakan bahwa personal selling berpengaruh positif dengan intensi membeli konsumen. Hal itu terjadi karena penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data

Pengaruh display terhadap kesadaran merek produk kecantikan Pond’s.
Dari analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa display tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produk kecantikan Pond’s. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0,948 yang melebihi batas maksimum toleransi kesalahan, yaitu 0,05 atau 5%. Dengan demikian, H3 tidak didukung oleh data. Dalam penataan produk, produk kecantikan Pond’s memiliki cara tersendiri, yaitu dengan membuka outlet atau counter khusus yang ditata sedemikian menarik, sehingga konsumen dapat langsung mengetahui bahwa itu adalah counter produk Pond’s. Dalam peneliti ini responden tidak terpengaruh oleh penataan produk Pond’s yang menarik. Berikut ini adalah pernyataan responden yang tidak setuju. “Menurut saya, produk ini sudah terkenal dan masyarakat pun tahu produk ini. Jadi saya rasa tidak perlu adanya penataan yang berlebihan karena saya pun tahu produk ini dari iklan” (Dana, 19) Dengan demikian, produk kecantikan Pond’s ini menyatakan bahwa display cenderung tidak mempengaruhi kesadaran merek. Hal itu terjadi karena penelitian menunjuk kan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh data.

Pengaruh promosi penjualan terhadap kesadaran merek produk kecantikan Pond’s.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa promosi penjualan berpengaruh secara positif signifikan terhadap kesadaran merek produk kecantikan Pond’s. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0,000 yang berada di bawah batas maksimum toleransi kesalahan, yaitu 0,00 atau 5%. Dengan demikian, H4 didukung oleh data. Dalam berpromosi produk kecantikan Pond’s lebih menekankan pada media periklanan serta hadiah-hadiah yang diberikan pada kemasan atau melalui cara tertentu. Melalui media iklan Pond’s biasanya tidak hanya mempromosikan produknya, tetapi juga memberikan hadiah-hadiah, seperti hadiah pulsa pada kemasan, atau barcode yang bisa digunakan untuk menonton konser, dan ada macam-macam yang lainnya. Penyanyi muda Afgan juga didaulat produk ini untuk membintangi iklan serta menyanyikan lagu yang menggambar kan kecantikan seorang wanita. Dengan icon bintang – bintang muda yang sedang naik daun, dan beberapa hadiah yang ditawarkan, ini dapat merangsang konsumen untuk mengenal produk tersebut. Promosi penjualan menggambarkan insentif-insentif dan hadiah-hadiah untuk membuat para pelanggan membeli barang-barang perusahaan sekarang daripada nanti. Jika iklan adalah alat jangka panjang untuk membentuk perilaku pasar terhadap suatu merek, promosi penjualan dimaksudkan sebagai alat jangka pendek untuk memicu terjadi nya tindakan pembelian. Adanya promosi yang dilakukan secara unik dan kreatif ini dapat menciptakan kesadaran akan merek dari produk tersebut.
Berikut ini ada beberapa pendapat responden tentang promosi yang dilakukan oleh Pond’s.  “Pond’s itu sangat kreatif, iklannya bagus-bagus apalagi yang cerita bersambung, sekaligus promo produk, ada hadiah, icon kalung hati juga banyak diminati” (Isma, 23). Dengan demikian, produk kecantikan Pond’s ini menyatakan bahwa promosi penjualan berpengaruh positif dengan kesadaran merek. Hal itu terjadi karena penelitian menunjuk kan hasil yang signifikan dan didukung oleh data.

Pengaruh promosi penjualan terhadap intensi membeli konsumen pada produk kecantikan Pond’s.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa promosi penjualan berpengaruh tidak signifikan terhadap intensi membeli produk kecantikan Pond’s. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0,116 yang berada di atas batas maksimum toleransi kesalahan, yaitu 0,00 atau 5%. Dengan demikian, H5 tidak didukung oleh data. Hadiah pada Pond’s diberikan hanya pada produk Pond’s dengan variant tertentu dan dengan ketentuan tertentu. Hadiah ini tidak diberikan secara langsung kepada konsumen. Hal ini membuat pihak PT Unilever harus menjaga konsumennya agar tetap loyal terhadap produknya. Berikut ini adalah beberapa pendapat responden tentang hadiah yang diberikan oleh produk tersebut. “Menurut saya, lebih menarik jika hadiahnya langsung diberikan saat pembelian produk ini Jadi konsumen lebih tertarik melakukan pembelian. Setahu saya hadiahnya itu untuk variant tertentu. Setelah itu harus ada langkah – langkah tertentu untuk mendapatkan hadiah” (Astri, 23). Dengan demikian, produk kecantikan Pond’s ini menyatakan bahwa promosi penjualan cenderung tidak mempengaruhi intensi membeli konsumen. Hal itu terjadi karena penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak didukung oleh data.

Pengaruh kesadaran merek terhadap intensi membeli konsumen pada produk kecantikan Pond’s.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kesadaran merek berpengaruh secara positif signifikan terhadap intensi membeli produk kecantikan Pond’s. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0,000 yang berada di bawah batas maksimum toleransi kesalahan, yaitu 0,00 atau 5%. Dengan demikian, H6 didukung oleh data. Intensi membeli sesuatu ber hubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta beberapa unit produk yang dibutuhkan dalam periode tertentu. Kesadaran merek merupakan salah satu alasan konsumen untuk membeli suatu produk yang didasarkan hasil identifikasi atas suatu merek produk (Chandra, 2008). Dengan demikian, produk kecantikan Pond’s ini menyatakan bahwa kesadaran merek cenderung mempengaruhi secara positif terhadap intensi membeli konsumen. Hal itu terjadi karena penelitian menunjukkan hasil yang signifikan dan didukung oleh data.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Berdasarkan analisis dan hasil analisis yang telah dibahas, maka dapat disimpul kan sebagai berikut. (1) Personal selling tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran merek produk kecantikan Pond’s. Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal yang diajukan dalam penelitian ini, (2) Display tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran       merek  produk kecantikan Pond’s. Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal yang diajukan dalam penelitian ini, (3) Promosi penjualan berpengaruh positif signifikan terhadap kesadaran merek  produk kecantikan Pond’s. Hasil ini mendukung hipotesis awal yang diajukan dalam penelitian ini, (4)  Personal  selling  berpengaruh  positif signifikan terhadap intensi membeli konsumen produk kecantikan Pond’s. Hasil ini mendukung hipotesis awal yang diajukan dalam penelitian ini, (5) Promosi penjualan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap intensi membeli konsumen produk kecantikan Pond’s. Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal yang diajukan dalam penelitian ini, serta (6) Kesadaran merek berpengaruh positif signifikan terhadap intensi membeli konsumen       produk kecantikan Pond’s. Hasil ini mendukung hipotesis awal yang diajukan dalam penelitian ini.

Saran
Dari hasil penelitian, saran yang dapat diberikan kepada PT.Unilever untuk selanjutnya bisa diimplementasikan dalam praktek adalah, Pertama, di Salatiga penggunaan sales promotion girl yang berguna untuk berkomunikasi dengan konsumen tidak berpengaruh positif signifikan. Ini terjadi karena para konsumen telah banyak mengetahui produk kecantikan ini melalui media iklan. Sales promotion girl hanya berguna saat adanya event event tertentu yang dilaksanakan oleh Pond’s. Pada saat event itulah  SPG  berperan  untuk  menawarkan secara langsung produk baru varian lain dari produk kecantikan Pond’s. Kedua, di Salatiga penataan produk atau display tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran merek. Dapat disimpulkan bahwa produk kecantikan ini memang sudah dikenal oleh masyarakat. Dengan demikian, perusahaan hanya perlu menjaga agar konsumen tetap loyal serta memperluas pasarnya hingga ke seluruh segmen umur. Ketiga, di Salatiga promosi penjualan berpengaruh secara signifikan. Ini menjadi acuan bagi PT Unilever agar tidak berhenti untuk berpromosi. Di samping itu, perusahaan tetap mempertahankan dan mengembangkan lagi sistem atau teknik promosi penjualan yang cocok dengan image Pond’s. Keempat, di Salatiga personal selling berpengaruh secara signifikan pada produk intensi membeli konsumen. Di sini SPG sangat berperan penting agar konsumen dapat melakukan pembelian produk tersebut. Dengan cara meyakinkan konsumen serta adanya konsultasi gratis yang diberikan pada saat event tertentu ini dapat merangsang konsumen untuk melakukan pembelian pada produk kecantikan Pond’s. Kelima, di Salatiga promosi penjualan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap intensi membeli konsumen. Ini terjadi bahwa hadiah yang ditawarkan hanya berada pada variant tertentu. Keenam, di Salatiga kesadaran merek pada produk kecantikan Pond’s berpengaruh secara signifikan pada intensi membeli konsumen pada produk kecantikan ini. Semakin tinggi tingkatan kesadaran merek yang dimiliki suatu produk maka semakin tinggi pula niat konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut.
REFERENSI

Aaker, David A. 1997. Managing Brand Equity: Capitalizing on the Value of a Brand. New York: The Free Pres.
Aaker, Jennifer L. 1997. “Dimensions of Brand Personality”. Journal of Marketing Research. 34 (8), 347 - 356.
Anoraga, Pandji. 2000. Manajemen Bisnis . Jakarta : PT Rineka Cipta.
Darno, 2007. “Efektivitas Tagline dalam Meningkatkan Brand Awareness”, Skripsi Program S1 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
Durianto, Darmadi, Sugiarto, dan Sitinjak, Tony. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Eka Setya. 2010. “Analisis Pengaruh Celebrity Endorser, Brand Association, Brand Personality dan Product Characteristics dalam Menciptakan Intensi Membeli (Studi pada Iklan Kuku Bima Ener-G Rosa Versi Chris John)”. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (Tidak Dipublikasikan).
                Kotler, Philip. 1997.  Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan   Kontrol (Jilid 1). Jakarta: Prehalindo. 1999.       Manajemen Pemasaran  di  Indonesia:  Analisis, Perencanaan,        Implementasi,  dan Pengendalian. (Edisi   Pertama). Jakarta: Salemba Empat.
             2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Kesebelas. Klaten:      PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Langgeng. 2010. “Studi tentang Loyalitas Merek Produk Pelembab Pond’s ( Studi pada Mahasiswi Ekonomi Reguler II Universitas Diponegoro)”. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika Universitas Diponegoro (Telah Dipublikasikan).
Maholtra, K. Naresh. 1999. Marketing Research: An Applied Orientation. 3rd, Ed. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Melliza Rani Nasution. 2009. “Pengaruh Display Produk terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Gaudi Boutique Sun Plaza Medan” Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan.

Comments

Popular posts from this blog

Arti Lirik Lagu Complicated – Dimitri Vegas dan Terjemahan

Maroon 5 Lyrics "She Will Be Loved" lirik

SOAL LATIHAN CHAPTER 1 : PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI