Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat Secara Keputusan: Analisis Pengumuman Dividen Meningkat (Studi Empiris pada Bursa Efek Jakarta Selama Krisis Moneter)
Pengujian
Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat Secara Keputusan:
Analisis
Pengumuman Dividen Meningkat
(Studi
Empiris pada Bursa Efek Jakarta Selama Krisis Moneter)
Pengertian Pasar Modal
Efisien
Pasar modal yang efisien didefinisikan
sebagai pasar dimana harga sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang
relevan. Dimana semakin cepat informasi baru tercermin pada harga sekuritas,
semakin efisien pasar modal tersebut. Dengan demikian akan sangat sulit atau
bahkan hampir tidak mungkin bagi para pemodal untuk memperoleh tingkat
keuntungan di atas normal secara konsisten dengan melakukan transaksi
perdagangan di bursa efek. Efisiensi dalam artian ini sering juga disebut
sebagai efisiensi internasional.
Dalam pasar modal
yang efisien, perubahan harga saham mengikuti pola random walk. Seperti
penemuan ide-ide besar lainnya, konsep dasar pasar modal yang efisien merupakan
produk sampingan penemuan yang kebetulan. Perubahan harga diwaktu yang lalu
tidak bisa dipergunakan untuk memperkirakan perubahan harga di masa yang akan
dating. Taksiran terbaik harga besok pagi adalah harga hari ini.
Mengapa Pasar Modal Efisien
Pasar modal
menjadi efisien karena persaingan antar para analis investasi akan membuat
pasar sekuritas setiap saat menunjukkan harga yang sebenarnya. Nilai sebenarnya
tidak lain adalah harga keseimbangan yang mencerminkan semua informasi yang
tersedia bagi para investor pada suatu titik waktu tertentu.
Sekarang kita
memahami tentang mengapa perubahan harga pada pasar modal yang efisien adalah
random (acak). Apabila harga-harga selalu mencerminkan semua informasi yang relevan,
maka harga-harga tersebut baru berubah apabila informasi baru muncul.
Banyak para analis
yang mempelajari bisnis perusahaan dan mencoba membuka informasi tentang
protabilitas yang akan meberikan informasi baru terhadap harga saham. Para
peneliti disebut sebagai fundamental analysts. Persaingan diantara para
peneliti fundamental ini akan cendrung untuk membuat harga mencerminkan semua
informasi yang relevan dan perubahan harga tidak bisa di ramalkan. Analis
analisl;ain hanya mempelajari catan harga
dimasa yang lalu dan mencari siklus siklus tertentu dari perubahan
harga diwaktu yang lalu itu analis
analis semacam ini disebut sebagai technical analysts. Persaingan dalam
penelitan teknis akan cenderung membuat harga saat ini mencerminkan semua
informasi dalam urutan diwaktu yang lalu dan bahwa perubahan harga tidak bisa
diperkirakan dari harga di waktu yang lalu.
Tiga bentuk teori pasar modal yang efisien
Pasar modal yang
efisien didefinisikan sebagai pasar modal yang harga sekuritas-sekuritasnya
mencerminkan semua informasi yang relevan. Fama (1970) mengklasifikasikan
informasi menjadi tiga tipe, yaitu:
-Past price
changes (perubahan harga diwaktu yang lalu.
-Informasi yang
tersedia kepada publik (public information).
-Informasi yang
tersedia baik kepada publik maupun tidak (public and private information).
Ada tiga bentuk/tingkatan untuk menyatakan efisiensi
pasar modal
Pertama adalah keadaan dimana harga-harga mencerminkan
semua informasi yang ada pada catatan harga diwaktu yang lalu. Dalam keadaan
seperti ini pemodal tidak bisa memperoleh tingkat keuntungan diatas normal
dengan menggunakan trading rules yang berdasarkan atas informasi harga diwaktu
yang lalu. Keadaan ini disebut sebagai bentuk efisiensi yang lemah (weak form
effiency).
Tingkat efisiensi kedua adalah keadaan dimana
harga-harga bukan hanya mencerminkan harga-harga diwaktu yang lalu, tetapi
semua informasi yang dipublikasikan. Keadaan ini disebut sebagai bentuk
efisiensi setengah kuat (semi strong). Dengan kata lain, para pemodal tidak
bisa memperoleh tingkat keuntungan diatas normal dengan memanfaatkan public
information.
Bentuk ketiga adalah bentuk efisiensi yang kuat
(strong forms) dimana harga tidak hanya mencerminkan semua informasi yang
dipublikasikan, tetapi juga informasi yang bisa diperoleh dari analisa
fundamental tentang perusahaan dan perekonomian. Dalam keadaan semacam ini
pasar modal akan seperti rumah lelang yang ideal : harga selalu wajar dan tidak
ada investor yang mampu memperoleh perkiraan yang lebih baik tentang harga
saham. Kebanyakan pengujian bentuk ini dilakukan terhadap prestasi berbagai
portofolio yang dikelola secara profesional.
Pasar modal
efisien terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu :
1. Pasar efisien
bentuk lemah (weakform)
Adalah suatu pasar
modal dimana harga saham sekarang merefleksikan semua informasi historis
(seperti harga dan volume perdagangan dimasa lalu). Lebih lanjut informasi masa
lalu dihubungkan dengan harga saham untuk membantu menentukan harga saham
sekarang. Oleh karena itu, informasi historis tersebut tidak bisa langsung
digunakan untuk memprediksi perubahan dimasa yang akan datang karena sudah
tercermin pada harga saham saat ini. Berbagai kecenderungan harga dapat
ditemukan oleh analisis kecenderungan informasi masa lalu. Jadi, pasar modal efisien
bentuk lama, harga saham mengikuti kecenderungan tersebut.
2. Pasar efisien
bentuk setengah kuat (semi strong)
Pasar efisien
bentuk setengah kuat adalah pasar dimana harga saham pada pasar modal
menggambarkan semua informasi yang dipublikasikan (seperti earning, deviden,
pengumuman stock split, penerbitan saham baru dan kesulitan keuangan yang
dialami perusahaan) sampai ke masyarakat keuangan. Tujuannya adalah untuk
meminimalkan ketidaktahuan mengenai operasi perusahaan dan dimaksudkan untuk
menjelaskan dan menggambarkan kebenaran nilai dari suatu efek yang telah
dikeluarkan oleh suatu institusi. Jadi semua informasi yang relevan
dipublikasikan menggambarkan harga saham yang relevan. Jadi dapat disimpulkan
dalam pasar efisien bentuk setengah kuat ini investor tidak dapat berharap akan
mendapatkan abnormal return jika strategi yang dilakukan hanya didasari oleh
informasi yang telah dipublikasikan.
3. Pasar efisien
bentuk kuat (strong form)
Pasar modal yang
efisien dalam bentuk kuat merupakan tingkat efisien pasar yang tertinggi
(konsep pasar yang tertinggi). Konsep pasar efisien bentuk kuat mengandung arti
bahwa semua informasi direfleksikan dalam harga saham baik informasi yang
dipublikasikan maupun informasi yang tidak dipublikasikan (private information),
sehingga dalam pasar bentuk ini tidak akan ada seorang investorpun yang bisa
memperoleh abnormal return. Private Information adalah informasi yang hanya
diketahui oleh orang dalam dan bersifat rahasia karena alasan strategi.
Pasar efisiensi bentuk setengah kuat
Efisiensi bentuk setengah
kuat menyatakan bahwa harga-harga sekuritas mencerminkan semua informasi yang
tersedia bagi publik. Informasi ini mencangkup informasi mengenai harga
sekuritas sekarang dan sebelumnya, sehingga dalam pasar efisiensi bentuk
setengah kuat tidak hanya mencerminkan harga di waktu yang lalu, tetapi juga
mencangkup laporan keuangan dan informasi tamahan (pelengkap) sebagaimana
diwajibkan oleh peraturan akuntansi serta semua informasi yang
dipublikasikan.seperti keputusan pemerintah, peraturan keuangan seperti pajak
bangunan atau suku bunga.
Konsep pasar
efisien bentuk setengah kuat ialah para investor tidak akan mampu
mendapatkan abnormal return dengan menggunakan strategi yang
dibagun berdasarkan informasi yang tersedia dipublik,
dengan kata
lain, analisis terhadap laporan keuangan tidak memberikan manfaat. Ide dari
pandangan ini adalah bahwa sekali informasi tersebut menjadi informasi publik
(umum), artinya tersebar di pasar, maka semua investor akan bereaksi dengan
cepat dan mendorong harga naik untuk mencerminkan semua informasi publik yang
ada.
Jadi,
informasi yang baru saja didapat dari membaca koran Bisnis Indonesia atau
Kompas, misalnya mengenai penemuan obat baru atau ancaman akan munculnya perang
di Kawasan Asia Timur atau Timur Tengah, dengan segera sudah tercermin pada
harga sekuritas. Investor sudah tidak mungkin mendapatkan abnormal
return ketika melakukan transaksi di pasar modal berdasarkan informasi
publik tersebut.
Harga pada
tingkat beli atau jual saham sudah lebih dahulu mencerminkan informasi tersebut
karena pasar akan dengan segera bereaksi. Berlawanan dengan pendukung hipotesis
pasar efisien bentuk lemah, pada pasar efisien bentuk semi-kuat ada banyak
investor yang berfikir bahwa mereka dapat memperoleh keuntungan dengan
melakukan pengamatan secara seksama terhadap informasi publik yang tersedia di
pasar, khususnya informasi akuntansi. Investor yang melakukan analisis dengan
menggunakan data atau informasi akuntansi (dari laporan keuangan) dan dari sumber
lain untuk mengidentifikasi saham yang salah harga (mispriced) disebut
investor tersebut melakukan analisis fundamental (Fundamental Analysis)
Event Study
Pengujian pasar efisiensi bentuk setengah kuat dapat diuji dengan melakukan
Event Study. Penelitian yang mengamati dampak dari pengumuman informasi
terhadap harga sekuritas. Penelitian Even Studies umumnya
berkaitan dengan seberapa cepat suatu informasi yang masuk ke pasar dapat
tercermin pada harga saham.
Standar metodologi yang digunakan dalam Even Studies adalah
:
1. Mengumpulkan sample,
yaitu perusahaan-perusahaan yang mempunyai pengumuman yang mengejutkan pasar,
perubahan harga dapat terjadi jika adaevent yang mengejutkan pasar,
misalnya ada pengumuman perusahaan akan melakukan merger, stock split,
penerbitan saham baru atau pengumuman mengenai earning perusahaan
2. Menentukan
hari pengumuman atau event
3. Menentukan
periode pengamatan, periode pengamatan biasanya dihitung dalam hari
4. Menghitung return masing-masing sample setiap
hari selama periode pengamatan
5. Menghitung abnormal
return yang dihitung mengurangi return actual denganreturn yang
diharapkan
6. Menghitung
rata-rata abnormal return semua sample
7. Terkadang abnormal
return harian tersebut digabung untuk menghitung abnormal
return kumulatif selama periode tertentu
8. Mempelajari
dan mendiskusikan hasil yang diperoleh
Penelitian yang pernah dilakukan pada efisiensi bentuk
setengah kuat di Indonesia
1. Namusisi (1996) menguji efisiensi Bursa efek Jakarta
dengan menggunakanevent listing saham (emisi saham baru pada pasar
sekunder maupun emisi saham tambahan seperti rights issue dan bonus
share) pada periode pengamatan 1993 – 1995 dengan sampel sejumlah 155
emiten. Namusisi (1996) tidak menemukan adanya abnormal return yang
konsisten saat terjadinya emisi saham baru, sehingga Namusisi (1996) menarik
kesimpulan bahwa Bursa Efek Jakarta sudah mencapai bentuk efisiensi setengah
kuat.
2. Susiyanto (1997) juga menguji
efisiensi BEJ dengan menggunakan eventpengumuman deviden (yang
dipisahkan dengan pengumuman deviden turun, deviden tetap maupun
deviden naik) pada periode 1994 -1996 dengan menggunakan seluruh emiten
(yang akan mengumumkan rencana pembagian devidennya). Susiyanto (1997) menemukan
hal yang sama seperti yang ditemukan oleh Namusisi (1997), yaitu tidak adanya abnormal
return yang signifikan secara konsisten sehubungan dengan event yang
diteliti. Susiyanto (1997) kemudian menyimpulkan bahwa Bursa Efek Jakarta sudah
mencapai efisiensi pasar bentuk setengah kuat ( Semi strong form
efficiency).
3. Affandi, et al (1998) menguji
efisiensi bentuk setengah kuat pada BEJ periode1996-1997, dengan event
pengumuman laba bersih perusahaan, dengan sample 50 saham,hasil
penelitian menunjukkan bahwa harga saham bereaksi lambat terhadappengumuman
laba, sehingga mengindikasikan bahwa BEJ belum efisien dalam bentuk setengah
kuat.
4. Suryawijaya dan Setiawan (1998) meneliti tentang reaksi
harga saham terhadap peristiwa politik yang berupa pengambilalihan kantor PDI
tanggal 27 Juli 1996. Dengan menggunakan sample saham sebanyak 37 saham yang
aktif dan likuid di BEJ. Hasilnya menunjukkan bahwa pasar modal di Indonesia
bereaksi terhadap peristiwa politik "27 Juli 1996". Tapi reaksi yang
terjadi adalah negatif(abnormal return yang negatif dan signifikan)
terjadi secara spontan dan event date. Namun setelah 3 hari
terjadi perubahan arah (rebound) pada abnormal return menjadi
positif, sebagai reaksi pernyataan pemerintah bahwa kerusuhan telah terkendali
dan memberikan jaminan akan kestabilan politik, sehingga semua kegiatan bisa
berlangsung lagi.
5. Tatiek, et al (1999) meneliti tentang reaksi harga
saham terhadap pengumuman pergantian kepemimpinan Suharto. Dalam penelitian ini
disimpulkan bahwa BEJ tidak efisien dalam bentuk efisien setengah kuat, karena
ternyata harga saham tidak bereaksi saat ada pengumuman tentang pergantian
kepemimpinan Suharto
6. Sedangkan Paultje (2001) meneliti reaksi pasar modal
terhadap pengumuman kabinet baru, dengan hasil penelitian bahwa pasar modal di
Indonesia tidak efisien secara informasi, reaksi pasar sebelum dan sesudah
peristiwa berbeda dengan beda abnormal return yang cukup
signifikan, dan tidak ada aktifitas perdagangan yang menonjol dan berbeda, jadi
volume aktivitas perdagangan tidak ada perubahan yang signifikan.
7. Rustamadji (2001) yang meneliti tentang ekspetasi
investor di BEJ terhadap peristiwa politik. Dalam penelitian ini, dikatakan
bahwa kasus Buloggate dan Brunaigate menimbulkan reaksi di pasar modal dan
memberikan abnormal return pada investor pada hari ke lima sebelum peristiwa
dan enam hari setelah peristiwa.
8. Nurwanto (2004) meneliti tentang rekasi pasar modal
terhadap kasus bom Bali, bom Makasar dan bom Mariot. Hasil penelitian
menunjukan bahwa ketiga kasus bom tersebut memberikan abnormal return setelah
event day.
Dividen
Dividen merupakan nilai pendapatan bersih
perusahaan setelah pajak dikurangi dengan laba ditahan (retained earnings) yang
ditahan sebagai cadangan perusahaan. Menurut Hanafi (2004), dividen merupakan
kompensasi yang diterima oleh pemegang saham, disamping capital gain. Dividen
ini untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan dari laba
perusahaan. Dividen ditentukan berdasarkan dalam rapat umum anggota pemegang
saham dan jenis pembayarannya tergantung kepada kebijakan pimpinan. Dividen
signaling theory ( Mamduh 2004), saat ini banyak digunakan oleh oleh peneliti
sebagai kerangka teori dalam melakukan penelitian di pasar modal, khususnya
yang berkaitan dengan kandungan dividen. Dividend signalling theory merupakan
teori yang menyatakan bahwa pengumuman dividen merupakan sinyal yang diberikan
oleh manajer mengenai keyakinan mereka tentang perkembangan perusahaan di masa
depan (Miller dan Rorke,1985). Manajer sebagai pihak dalam tentu mempunyai
akses yang lebih baik mengenai kemampuan perusahaan dan mereka dapat
menyampaikan keyakinannya mengenai perkembangan perusahaan kepada investor
melalui pengumuman dividen. Gelb (1994) membuktikan bahwa dividen merupakan
suatu sinyal yang baik untuk menyampaikan maksud perusahaan kepada investor.
Pengumuman dividen dapat digunakan investor untuk memperkecil asimetri
informasi atau informasi yang bersifat privat yang dimiliki oleh investor
tertentu dengan manajer, sehingga pengumuman dividen merupakan informasi yang
berguna untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, pengumuman dividen
mempunyai kandungan informasi yang berguna. Pengumuman dividen adalah salah
satu pengumuman yang paling sering digunakan oleh manajer untuk meginformasikan
prestasi prospek perusahaan. Apabila informasi itu dianggap positif maka akan
direaksi secara positif dan juga sebaliknya apabila negatif maka akan juga direaksi
negatif oleh pasar.
Efisiensi
Pasar
Pasar dikatakan efisien apabila pasar
bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang
sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia. Menurut Tandelilin (2001)
pasar yang efisien adalah pasar dimana harga semua sekuritas yang
diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia, informasi ini
meliputi informasi dimasa lalu seperti laba perusahaan tahun lalu, maupun
informasi saat ini yakni rencana kenaikan dividen tahun ini, serta informasi
yang bersifat sebagai pendapat atau opini rasional yang berkembang di pasar yang
bisa mempengaruhi perubahan harga seperti apabila banyak investor di pasar
berpendapat bahwa harga saham naik, maka informasi tersebut akan tercermin pada
perubahan harga saham yang cendrung naik. Definisi efisiensi pasar ini akan
melihat pasar dalam proses dinamik, yang menurut Beaver (2002) mendasarkan pada
distribusi informasi yang dimiliki oleh investor. Dimana pasar efisien jika
harga–harga sekuritas terjadi jika setiap orang mempunyai informasi yang sama.
Definisi efisiensi pasar yang statis tidak mempertimbangkan distribusi
informasi yang tidak simetris dan kecepatan proses distribusinya.
Studi
Peristiwa (Event Study)
Studi peristiwa (event study) merupakan
studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang
informasinya dipublikasikan sebagai informasi suatu pengumuman. Event study
dapat digunakan untuk menguji kandungan (information content) dari suatu
pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk
setengah kuat. Abnormal Return Return tidak normal menjadi focus dalam studi
peristiwa yang mengamati harga atau efisiensi pasar. Return normal merupakan
return ekspektasi atau return yang diharapkan oleh investor (Jogiyanto, 2007).
Ada tiga cara untuk mengestmasi return tidak normal, yakni:
- Model Disesuaikan Rata-Rata Model ini beranggapan bahwa return eksektasi bernilai konstan yang sama dengan ratarata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi. Menggunakan model ini, return ekspektasi seuatu sekuritas pada periode tertentu diperoleh melalui pembagian return realisasi sekuritas tersebut dengan lamanya periode estimasi. Tidak ada patokan untuk lamanya periode estimasi, periode yang umumnya dipakai biasanya berkisar dari 100 sampai dengan 300 hari untuk data harian, dan dari 24 sampai dengan 60 bulan untuk data bulanan.
- Model Pasar (Market Mode) Perhitungan return ekspektasi dengan model ini dilakukan dengan dua tahapan, yaitu :
1)
membentuk
model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi dan
2)
menggunan
model ekspektasi ini untuk mengestimasi return ekspektasi diperiode jendela.
Model ekspektasi dapat dibentuk menggunakan teknik regresi OLS (Ordinary Least
Squere).
- Model Disesuaikan Pasar (Market Adjusted Model) Model ini beranggapan bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return sekurutas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar.
Comments
Post a Comment