Tanda penghayatan iman kepada hari akhir
Tanda penghayatan
iman kepada hari akhir
Manfaat beriman kepada hari akhir dan meyakini adanya hisab,
mizan, surga, dan neraka akan mempengaruhi sikap manusia, antara lain sebagai
berikut:
1.Sikap dan perbuatannya lebih bertanggungjawab dan penuh perhitungan. Bukti
nyata kepada hari akhir adalah bahwa segala tindakannya senantiasa bertuju
kepada hal-hal yg bersifat kebajikan dan menjauhi hal-hal yg jahat, seperti
menggangu ketenangan orang, merusak, menghina, dan kata-kata yg digunakan
menyakiti orang lain dan selalu menggunakan akal sebelum berbuat. Tidak mudah
tergoda dengan sesuatu hal yg terlihat menguntungkan, tetapi sesungguhnya
merugikan (QS: An Nisa/4: 77)
أَلَمْ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ قِيلَ لَهُمْ كُفُّوٓا۟
أَيْدِيَكُمْ وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ فَلَمَّا كُتِبَ
عَلَيْهِمُ ٱلْقِتَالُ إِذَا فَرِيقٌۭ مِّنْهُمْ يَخْشَوْنَ ٱلنَّاسَ كَخَشْيَةِ
ٱللَّهِ أَوْ أَشَدَّ خَشْيَةًۭ ۚ وَقَالُوا۟ رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا
ٱلْقِتَالَ لَوْلَآ أَخَّرْتَنَآ إِلَىٰٓ أَجَلٍۢ قَرِيبٍۢ ۗ قُلْ مَتَٰعُ
ٱلدُّنْيَا قَلِيلٌۭ وَٱلْءَاخِرَةُ خَيْرٌۭ لِّمَنِ ٱتَّقَىٰ وَلَا تُظْلَمُونَ
فَتِيلًا
77. Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan
kepada mereka [317] : "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah
sembahyang dan tunaikanlah zakat !" Setelah diwajibkan kepada mereka
berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada
manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu
takutnya. Mereka berkata : "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan
berperang kepada kami ? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada
kami sampai kepada beberapa waktu lagi ?" Katakanlah : "Kesenangan di
dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang
bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun
2. Orang yg beriman
kepada hari akhir, akan bersikap optimis, lebih luas harapannya, dan lebih
panjang akalnya. Ciri orang yg meyakini hari akhir akan melahirkan sikap
positif, harapan hidup, nilai juangnya tinggi, dan tawakal kepada hari Allah
SWT. Ini karena keyakinan hidup di akhirat kelak (QS: Saba’ /34:8)
أَفْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَمْ بِهِ جِنَّةٌ بَلِ الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ فِي الْعَذَابِ وَالضَّلالِ الْبَعِيدِ
8. Apakah dia mengada-adakan kebohongan terhadap Allah ataukah ada padanya penyakit gila?” (Tidak), tetapi orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat berada dalam siksaan dan kesesatan yang jauh. (QS. 34:8)
أَفْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَمْ بِهِ جِنَّةٌ بَلِ الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ فِي الْعَذَابِ وَالضَّلالِ الْبَعِيدِ
8. Apakah dia mengada-adakan kebohongan terhadap Allah ataukah ada padanya penyakit gila?” (Tidak), tetapi orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat berada dalam siksaan dan kesesatan yang jauh. (QS. 34:8)
3. Meyakini adanya hari pembalasan atau hari akhir akan
meningkatkan ketakwaan seseorang. Bentuk aplikasi dalam kehidupannya antara
lain senantiasa gemar melaksanakan rukun islam (salat, zakat, puasa, dan haji)
sesuai dengan kemampuannya (lihat QS An-Nisa/4;77 dan Al-Baqarah/2:
215,177)
Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan.
Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada
ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang
yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka
sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. (QS. Al- Baqarah 2:215)
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke
arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan
itu ialah:beriman kepada Allah,hari
kemudian,malaikat-malaikat,kitab-kitab,nabi-nabi dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabatnya,anak-anak yatim,orang-orang miskin, musafir
(yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan
(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat;
dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya);
dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
(Q.S Al Baqarah 2: 177)
dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya);
dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
(Q.S Al Baqarah 2: 177)
Sebagai konsekuensi mengimani rukun iman yg kelima, yaitu
hari akhir atau kehidupan alam akhirat, manusia harus mempersiapkan diri
menghadapi kematiannya maupun hari kiamat seperti yg dijelaskan di surat Al Munafiqun/63:10, Asy-Syu’ata/26:102,
dan As-Sajadah/32:12. adapun persiapan diri dan bekal yg harus disiapkan olr4h
manusia selagi hidup di dunia di antaranya adalah sebagai
berikut::
1. Senantiasa ingat Allah SWT seperti melalui salat, berdoa, atau zikir, baik di waktu duduk, berdiri maupun berbaring
2. Senantiasa menggunakan akalnya
3. senantiasa bersemangat dan menyiarkan ayat-ayat Allah SWT (Al Quran), hadis Nabi Muhammad saw. Al Quran akan datang pada hari kiamat sebagai pembela pada orang yg mempelajarinya dan menaatinya (HR Muslim)
1. Senantiasa ingat Allah SWT seperti melalui salat, berdoa, atau zikir, baik di waktu duduk, berdiri maupun berbaring
2. Senantiasa menggunakan akalnya
3. senantiasa bersemangat dan menyiarkan ayat-ayat Allah SWT (Al Quran), hadis Nabi Muhammad saw. Al Quran akan datang pada hari kiamat sebagai pembela pada orang yg mempelajarinya dan menaatinya (HR Muslim)
4. Berbuat kebajikan sebaik-baiknya kepada semua manusia,
khususnya pada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yg dekat, dan tetangga yg jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan
hamba sahaya.
5. Berupaya keras menghilangkan sifat dengki manusia, berselisih, dan bermusuhan karena itu semua adalah sifat iblis dan setan. Bila kita senantiasa berupaya dan berusaha keras untuk selalu berbuat kebajikan dengan (ikhlas), maka kita akan tenang dan sukses dalam menjalani kehidupan di akhirat kelak.
5. Berupaya keras menghilangkan sifat dengki manusia, berselisih, dan bermusuhan karena itu semua adalah sifat iblis dan setan. Bila kita senantiasa berupaya dan berusaha keras untuk selalu berbuat kebajikan dengan (ikhlas), maka kita akan tenang dan sukses dalam menjalani kehidupan di akhirat kelak.
Comments
Post a Comment